Senin, 05 Oktober 2015

Teknologi | Fenomena Kelahiran Sistem Operasi Android : Kombinasi Visi, Ambisi, dan Kejelian Melihat Peluang Bisnis dari Seorang CEO

Fenomena Kelahiran Sistem Operasi Android :
Kombinasi Visi, Ambisi, dan Kejelian Melihat Peluang Bisnis dari Seorang CEO
Oleh : A. Muditomo
Praktisi Perbankan BUMN
Android logo.svgAndroid adalah fenomena baru perkembangan teknologi smartphone di dunia saat ini. Lima tahun yang lalu orang mengenal istilah “android” sebagai sosok robot berujud manusia, namun sejak Google Inc. pada November 2007 mengumumkan lahirnya sebuah sistem operasi perangkat mobile phone yang mereka kembangkan, kini kata Android melekat pada nama sistem operasi milik Google tersebut (Android: Sistem Operasi Penuh Ambisi, Ferdi Ferdiyanto, Majalah Handphone, Agustus 2010). Mengutip berita pada web www.liputan6.com (Android akan Jadi Smartphone Terpopuler, Aribowo Suptayogi, 15 Oktober 2010), disebutkan bahwa “Setengah miliar orang akan menggunakan sistem operasi Android pada 2015, menurut analis Inforna. Perusahaan itu juga mengatakan akan ada lebih dari satu miliar langganan ponsel pintar pada 2013”, ini bukan lagi eksperimen dari seorang yang idealis tetapi sudah menjadi bisnis yang sangat besar.
Fenomena perkembangan Android ini dapat dijadikan studi kasus inovasi teknologi dan bisnis yang sangat baik. Baik dari sudut pandang pemimpin yang visioner, besarnya ambisi seorang leader, ataupun kejelian menangkap peluang masa depan dengan tanpa mengesampingkan aspek profit feasibility. Visi top manajemen google untuk mengakuisisi sebuah perusahaan pengembang software kecil dan pilihan untuk menjadikan sistem operasi yang dikembangkan menjadi berbasis open source adalah sebuah visi jangka panjang yang bahkan diluar perkiraan pengamat dan pesaing.
Tulisan ini akan mengulas secara singkat mengenai perkembangan Android dari sudut pandang kualitas kepemimpinan manajemen Google, dalam hal ini adalah kualitas CEO Google, dalam menerjamahkan vsi, ambisi dan kejelian melihat peluang bisnis masa depan melalui pengembangan sistem operasi Android tersebut.



Sejarah Singkat Sistem Operasi Android(1)(2)
Sistem operasi Android sebenarnya tidak begitu saja menjadi besar dalam waktu singkat, Android adalah penerjemahan visi dan ambisi Google Inc. yang ingin membuat proyek besar free cloud computing. Dalam perjalanannya Google Inc. tidak berjalan sendiri, dukungan kuat dari banyak pihak termasuk vendor-vendor mobile phone telah membuat sistem operasi Android menjadi kekuatan baru sistem operasi mobile phone.
Sejarah Android dimulai pada bulan Juli 2005, saat Google Inc. mengakuisisi Android Inc., sebuah perusahaan software kecil berbasis di Palo Alto, California, Amerika Serikat yang baru berdiri. Orang-orang yang berkompeten, termasuk co-founder dan ex CEO Android serta Danger Inc. yaitu Andy Rubin, Rich Miner – co-founder Wild Communication, Nick Sears – ex VP di T-Mobile dan Chris Withe - ex kepala divisi pengembangan desain dan tampilan antar muka WebTV, direkrut untuk menjadi tim inti proyek pengembangan Android.
Andy Rubin sendiri ditunjuk menjadi pemimpin Tim ini dan langsung memimpin tim untuk mengembangkan sistem operasi mobile phone yang berbasis kernel Linux. Dibarengi dengan keterlibatan beberapa vendor mobile phone dan perangkat digital, serta agresivitas Google dalam menyiapkan sederet perangkat dan aplikasi untuk melengkapi platform yang sedang dikembangkan, menguatkan rumor yang muncul pada masa itu bahwa Google berencana untuk memasuki pasar telepon seluler/mobile bermerek Google. Bahkan dimulai dari pemberitaan BBC dan The Wall Street Journal, media segera memberitakan rumor bahwa Google telah menentukan spesifikasi teknis yang menjadi dasar prototipe bagi produsen ponsel dan operator jaringan.
Pada bulan September 2007, InformationWeek memberitakan sebuah studi dari Evalueserve yang melaporkan bahwa Google telah mengajukan beberapa paten aplikasi di bidang telepon seluler. Namun pada 5 November 2007 semua spekulasi tentang Google Phone berakhir. Pada hari itu Google Inc. dan Open Handset Alliance (yang saat itu beranggotakan 78 perusahaan softeware, hardware, dan operator seluler), melalui Eric Schmidt – CEO Google Inc., mengumumkan kelahiran Android sebagai sebuah sistem operasi mobile phone berbasis kernel Linux.
Langkah strategis berikutnya yang ditempuh Google adalah dengan menetapkan sistem operasi Android sebagai open source software pada 21 Oktober 2008 dengan membuka seluruh source code sistem operasi Android.
Integrasi Kerjaan Bisnis Google dan OS-Android : Strategic Business Decision Yang Brilliant
Dibalik kekuatan bisnis Google Inc. yang sudah tidak diragukan lagi secara financial mampu mengembangkan dirinya secara organic ataupun un-organik pada sektor apapun, keputusan mengakuisisi sekaligus mengembangkan sistem operasi Android adalah keputusan strategi bisnis yang sangat brilliant.
Google Inc. yang telah menguasai banyak hal terkait dunia internet seperti Google Search, Google Mail, Google Talk, Google Maps, dan Youtube bermaksud memperluas bisnisnya pada pasar mobile phone dengan mengintegrasikan seluruh layanan Google diatas dalam sistem operasi Android. Inilah yang kemudian disebut sebagai Google Mobile Services. Cukup dengan single account Google, pengguna dapat menikmati seluruh layanan tersebut melalui perangkat berbasis Android.
Aplikasi Android Market adalah hal istimewa lainnya di sistem operasi Android. Android Market merupakan online store yang menyediakan konten aplikasi, wallpaper, game, dan ringtone bagi mobile phone dengan sistem operasi Android. Penerapan lisensi open surce dan terbukanya source code Android bagi publik membuat Android Market terus berkembang seakan tanpa batas. Ini yang membedakan sistem operasi Android dengan sistem operasi mobile phone lain yang telah ada, seperti Symbian, Windows Mobile, Palm OS, Blackberry OS dan Apple untuk iPhone-nya.
Kecerdasan dan visioner-nya CEO Google saat mengambil keputusan untuk mengembangkan Android dan menetapkannya sebagai open source software membuat pada Android, cakupan pengembangan menjadi tidak terbatas. Sementara handset berbasis sistem operasi lain berkembang terbatas dari tahun ke tahun, handset berbasis Android berkembang sangat cepat dari entry level handset sampai seri papan atas. Awal tahun 2010, Google mengumumkan 60 ribu handset Android terjual setiap hari di seluruh dunia dan melalui Eric Schmidt dalam wawancaranya dengan The Guardian angka tersebut telah menjadi 160 ribu pada Juni 2010 dan 200 ribu pada 4 Agustus 2010.(3)
Kini hanya dalam waktu 3 tahun setelah diperkenalkan secara terbuka kepada publik, visi dan ambisi CEO Google terbukti, Android telah menjelma menjadi platform sistem operasi mobile phone yang paling populer untuk smartphone. Market share Android secara spetakuler terus bertumbuh dari 2.8% pada Q2-2009 dan 3.5% pada Q3-2009 (survey oleh perusahaan riset Canalys), kemudian ComScore pada Juli 2010 mengumumkan bahwa Android telah merebut 13.0% pangsa pasar platform smartphone. Bahkan khusus untuk penjualan smartphone di US, Android telah merebut 28% pangsa pasar (survey oleh NPD Group) pada posisi ke-2 dibawah Apple iOS.
Pembelajaran Penting : CEO adalah FUNGSI bukan POSISI !!!(4)
Sebagaimana dinyatakan oleh Korsak Chairasmisak (Oriental CEO, DMG Books, 2003), terdapat 3 tipe pengusaha yaitu:
1. Pemburu adalah orang yang memiliki kekuatan rasa yang luar biasa, yang selalu bisa mencium peluang baru. Seorang pemburu akan bergaul dengan orang-orang berkedudukan tinggi, suka bersosialisasi karena hal itu akan memberinya kesempatan untuk mempelajari proyek baru sebelum orang lain, serta akan selalu berupaya menjalin hubungan dengan para pengambil keputusan agar bisa merebut proyek yang diinginkan untuk dirinya sendiri.
Contoh perilaku Pemburu adalah sebagai berikut: Seorang pemburu menangkap rusa, memanggangnya, kemudian menyantapnya hingga kenyang, menyisihkan sisanya dan mulai mencari hewan lain untuk diburu. Sisa daging yang masih baik dengan cepat menjadi busuk atau dimakan oleh sekelompok burung pemakan bangkai.
2. Penjudi adalah orang yang siap mengambil resiko tinggi jika imbalannya tepat. Dia selalu memegang dompet yang terbuka, siap memberi uang jaminan untuk produk atau bisnis yang sama sekali tidak dikenalnya, hanya karena meramalkan keuntungan dengan mudah. Dengan kata lain sosok ini adalah seorang “spekulan” yang banyak ditemui di bursa saham di seluruh dunia.
Contoh perilaku Penjudi ini adalah saat ia melihat seseorang telah menangkap seekor rusa, otaknya mulai bekerja lebih lama dan mencapai kesimpulan bahwa menjual daging rusa ke kota akan menguntungkan karena orang kota tidak punya terlalu banyak kesempatan untuk merasakan daging rusa. Ia kemudian membeli daging tersebut tanpa memperhatikan adanya undang-undang yang melarang penjualan hewan liar. Pada akhirnya ia tidak bisa menjual daging tersebut dan harus menerima kenyataan bahwa “modalnya hilang, sementara keuntungannya nol”.
3. CEO adalah orang yang memiliki pengetahuan yang sesungguhnya dan mendalam mengenai pekerjaannya, dengan jari yang diletakkan diatas urat nadi bisnis yang dikelolanya. Ia menyatu dengan para eksekutif dan karyawan lain di perusahaannya, memerhatikan hati dan pikiran dari orang-orang berada dibawah komandonya dan memiliki tanggung jawab untuk mengarahkan organisasinya menuju kesuksesan, yang berarti membangun bukan saja perusahaan penghasil keuntungan tertinggi namun juga sebuah institusi yang bernilai besar bagi masyarakat.
Dalam contoh kasus tentang rusa diatas, perilaku seorang CEO yang baik adalah ia akan secara sistematis menyusun sebuah rencana agar tanduk dan kulit rusa tersebut dipotong secara terpisah dan dijual sebagai asesoris atau barang mewah, sedangkan daging sisa akan diasap dan dikeringkan agar bisa disimpan atau dijual kembali di masa yang akan dating.
Sebagian besar pengusaha atau pelaku usaha memiliki kecenderungan berinsting pemburu, sehingga dalam menjalankan organisasi bisnisnya, pemegang saham atau pemilik modal harus mempekerjakan CEO Profesional untuk mengelola perusahaan mereka. Kombinasi dan sinergi antara “pemburu” dan “CEO” ini selalu diperlukan untuk membangun organisasi atau institusi yang kokoh.
Dari ilustrasi diatas, dapat ditarik suatu kesimpulan sederhana bahwa CEO bukanlah jabatan atau posisi seseorang dalam organisasi, institusi, atau perusahaan, tetapi lebih pada bagaimana seseorang tersebut menjalankan fungsinya dalam membawa organisasi tersebut menjadi lebih baik. Seorang CEO yang baik kurang lebih memiliki fungsi-fungsi sebagaimana Tabel 1. berikut ini, dimana pada gambar tersebut juga diilustrasikan peran CEO Google dalam mengambil keputusan strategic pengambilalihan dan pengembangan sistem operasi Android.
Tabel 1. Fungsi CEO dalam Fenomena Kelahiran Sistem Operasi Android
Merencanakan Strategi
Mampu memformulasikan strategi-strategi yang akan membuat bisnisnya terus berjalan dan bisa dikembangkan
Keputusan mengakuisisi perusahaan kecil pengembang OS Android dan memposisikan sebagai open source dengan menggandeng aliansi besar (Open Handset Alliance) adalah visi brilliant CEO Google dalam mengembangkan bisnisnya
Membangun Budaya Internal Organisasi
Mampu menjalankan peranan sebagai seorang manajer sumber daya manusia. Karena jiwa yang sesungguhnya dari perusahaan adalah "manusia" bukan komputer atau meja kerja
Kejelian dalam memilih orang-orang terbaik yang kompeten untuk mengelola Proyek besar Android (Andy Rubin - co-founder dan ex CEO Android (dan Danger Inc.), Rich Miner - co founder wild communication, Nick Sears – ex VP di T-Mobile) dan Chris Withe - ex kepala divisi pengembangan desain dan tampilan antar muka WebTV) adalah bukti peran CEO Google sebagai manajer SDM yang handal
Mengawasi Aspek Disiplin
Mampu mendorong rekonsiliasi atau membuat keputusan dengan jujur dan adil, juga harus bijaksana terhadap perasaan semua personel, kebahagiaan dan ketidaksenangan serta konflik diantaranya
Kematangan seorang CEO Google terlihat dengan tetap mempertahankan Andy Rubin sebagai co-founder Android untuk memimpin tim pengembangan Android dan keterbukaan menerima banyak masukan tentang sistem operasi perangkat mobile phone
Menjadi Seorang Ahli Hubungan Masyarakat
Mampu menentukan citra perusahaan di mata publik dengan tujuan agar perusahaan diterima dan memperoleh dukungan publik untuk semua aspek bisnis perusahaan
Langkah brilliant lain yang menunjukkan kemampuan CEO terbaik dilakukan CEO Google dengan menginisiasi keterlibatan Open Handset Alliance dalam pengembangan Android, sekaligus membuat keputusan populer dengan membuka source code system operasi Android
Berfungsi Seperti Konduktor Orkestra
Mampu mengenali seluruh perubahan perilaku setiap anggota organisasi, agar bisa menggunakan informasi tersebut untuk merestrukturisasi organisasi atau personelnya
Pola pikir luas dan terpadu, dengan mengintegrasikan layanan Google lain (Google Search, Google Mail, Google Talk, Google Maps, dan Youtube) menunjukkan bahwa CEO Google adalah seorang konduktor yang sangat handal. Harmonisasi “irama” bisnis Google Inc. tidak terganggu atas pengembangan Android, bahkan makin kuat dan besar.
Memiliki Pikiran Seorang Akuntan
Mampu menggunakan kemampuan pikirnya sebagai akuntan untuk menilai secara sistematis posisi perusahaan dan mengelompokkan aset-aset perusahaan secara tepat
Keputusan mengakuisisi perusahaan kecil, mengembangkan sistem operasi dan mengintegrasikan kepada layanan Google Inc. adalah bukti bahwa CEO Google mampu melihat potensi posisi perusahaannya dan sekaligus mampu melipatgandakan kemampuan asetnya secara tepat
Menjadi Seorang Instruktur
Mampu memberikan instruksi, bukan hanya mampu memberikan perintah
Kemampuan ini terlihat dari keterlibatan langsung sang CEO dalam memilih orang-orang terbaik dan memberikan arahan jangka panjang yang visioner yang bahkan sebelumnya diluar prakiraan pesaing dan pengamat yang hanya memperkirakan bahwa Google hanya akan membuat handset, padahal ternyata yang dibuat adalah platform mobile services
Dari pembelajaran penting dari fenomena kelahiran sistem operasi Android diatas, sekiranya para pelaku bisnis dalam setiap lini dapat melihat bahwa CEO adalah suatu fungsi dan bukan suatu posisi atau jabatan, sehingga dalam kapasitas posisi dan jabatannya, siapapun dapat menjalankan fungsi CEO ini dengan bijak dan cerdas.
Sebuah Google yang pada awal penciptaannya “hanyalah” mesin pencari di dunia maya, pada akhirnya dapat menjadi kerajaan bisnis berbasis internet yang menjelajah ke segenap lini kehidupan manusia. Dan itu semua karena sosok manajemen Google yang benar-benar menjalankan fungsi sebagai CEO dengan baik dan cerdas.
Selanjutnya siapkah Anda menjadi seorang CEO ? atau dengan kata lain siapkah leader pada organisasi Anda menjadi CEO yang bekerja dengan hati, baik, dan cerdas. Hanya waktu dan hasil nyata yang dapat membuktikan hal itu, dan akhirnya Anda sebagai bawahan dapat menjawab pertanyaan mendasar: “Apakah organisasi Anda dipimpin oleh seorang CEO atau “hanya” dipimpin oleh seorang atasan belaka?”.



Daftar Pustaka
1. Android: Sistem Operasi Penuh Ambisi, Ferdi Ferdiyanto, Majalah Handphone, Agustus 2010
2. Android di antara OS lain: Peta Persaingan Sistem Operasi, Lucky Sebastian, Majalah Handphone, Agustus 2010
3. Android Operating System; Wikipedia, the free encyclopedia

4. Oriental CEO, Korsak Chairasmisak, DMG Books, Direct Media Group (Thailand) Co. Ltd., 2003

Tidak ada komentar:

Posting Komentar